kali ini saya akan men share
10 Kebenaran di Balik Rumor Kehidupan Seks Wanita Setelah Menopause
Berikut 10 hal-hal yang benar-benar terjadi pada kehidupan seks wanita setelah menginjak masa menopause, seperti dikutip dari WomansDay, Jumat (26/7/2013):
1. Vagina Berubah
Setelah menopause, vagina memang akan mengalami beberapa perubahan karena hilangnya estrogen. Namun, kebanyakan perubahan itu tidak bisa terdeteksi oleh mata. Dengan kata lain tidak ada perubahan seperti mengerut dan membuat vagina terlihat seperti terpangkas.
"Banyak wanita tidak mengalami perubahan seperti itu sama sekali," kata Hope Ricciotti, MD, ginekolog yang mengajar di Harvard Medical School dan ahli kesehatan di Bewell.com. Aliran darah ke vagina pun berkurang setelah menopause, oleh karena itu seks adalah cara terbaik agar Anda tetap sehat. Menurut Ricciotti, tetap melakukan hubungan seks akan merangsang aliran darah ke vagina dan menjaga tubuh agar tetap sehat.
2. Cairan Lubrikasi Berkurang
Salah satu realitas seks setelah menopause adalah kekeringan vagina. Hal ini hampir terjadi pada semua wanita. "Untuk kehidupan seks yang sehat dan nyaman setelah menopause, lubrikasi atau pelumas adalah kuncinya," kata Sari Locker, seorang pakar seks dan penulis buku The Complete Idiot's Guide to Amazing Sex.
Jika Anda belum pernah menggunakan pelumas sebelumnya, jangan malu untuk mulai memakainya. Menurut Locker, terlalu banyak wanita yang merasa diintimidasi saat menggunakan pelumas karena mereka berpikir harus memakai metode yang kuno.
"Faktanya di kehidupan modern seperti sekarang pelumas yang sensual dan berbasis air benar-benar bisa meningkatkan seks selain membuatnya lebih nyaman. Misalnya Play More Lubricant bisa membuat wanita merasa memiliki cairan lubrikasi yang alami, licin, dan lembut," papar Locker.
3. Cara pandang terhadap diri Anda berubah
"Banyak perubahan yang terjadi selama menopause tidak hanya bersifat fisik, tapi juga mental," kata Elizabeth Boskey, PhD, MPH, CHES, ahli kesehatan seksual untuk About.com. Menurut Dr Boskey, menopause bisa mengubah cara pandang wanita tentang tubuh dan kehidupan seksual mereka serta harga dirinya. Untuk mengatasi itu, cobalah hal-hal kecil seperti bermain musik seksi untuk meningkatkan kepercayaan diri Anda.
4. Masih berisiko terkena Penyakit Menular Seksual (PMS)
"Banyak wanita menopause tidak sadar bahwa mereka masih berisiko terkena HIV atau penyakit menular seksual lainnya sehingga mereka tidak sibuk menggunakan kondom karena tidak khawatir akan risiko hamil. Tapi itu justru menyebabkan meningkatnya insiden HIV pada kelompok usia di atas 50 tahun," jelas Dr Boskey.
5. Harus berusaha sedikit lebih keras untuk mencapai orgasme
"Anda bisa saja orgasme hingga 30 kali dalam satu malam, tapi kenyataannya selama atau setelah menopause Anda mungkin harus bekerja sedikit lebih keras untuk mencapai satu atau dua orgasme," kata Dorree Lynn, PhD, seorang psikolog dan pendidik seks yang bekerja dengan AARP di Washington, DC. Ia juga menulis buku panduan seks untuk dewasa yang di dalamnya Lynn mengungkapkan kebenaran, kebohongan, dan apa yang harus dicoba agar mendapat hubungan seks lebih baik setelah usia 50 tahun.
"Jangan biarkan hal itu membuat performa Anda turun. Ingatlah bahwa Anda tidak bisa bersaing dengan memori saat muda. Usia 50 bukanlah 20 tahun. Tetap cintai setiap aspek diri Anda dan dengan usia 50 tahun pengalaman Anda akan semakin banyak," tutur Dr Lynn.
6. Gairah seks bisa naik atau turun
Menurut Dr Lynn, menopause bisa memberi efek berbeda bagi setiap orang. Saat satu wanita gairah seksnya menurun, wanita lain justru dengan pola pikir yang benar, gairah seksnya meningkat.
"Untuk beberapa wanita ada lonjakan adrenalin yang bisa mendorong Anda untuk mencoba hal baru dan mengubah pola pikir. Selanjutnya Anda akan melewati hidup di usia 50, 60, dan seterusnya dengan pola pikir petualang," kata Dr Lynn.
7. Kebutuhan untuk hubungan yang lebih intim bisa meningkat
"Setelah menopause, wanita masih ingin berhubungan intim, tapi mereka ingin yang jauh lebih intim lagi," kata Dr Lynn. Menurutnya, untuk mendapat keintiman yang lebih, foreplay harus dimulai saat pagi hari dengan ciuman, tepukan lembut di bokong, menyentuh tangan, atau membisikkan sesuatu yang menyenangkan saat hari beranjak siang.
"Ini semua bisa memperbesar keinginan berhubungan intim dan mendorong gairah seks. Kedua pasangan bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencurahkan perhatian dan menikmati pengalaman seksual mereka sepenuhnya," kata Dr Lynn.
8. Dinding vagina mungkin menjadi lebih tipis
"Salah satu masalah kehidupan seks terbesar setelah menopause yaitu menurunnya kadar estrogen yang bisa menyebabkan penipisan dinding vagina," kata Dr Boskey.
Menipisnya dinding vagina ditambah berkurangnya cairan lubrikasi bisa jadi hal yang menyakitkan. Ia menyarankan para wanita agar berkonsultasi dengan dokter supaya mendapat terapi atau krim estrogen.
"Terapi estrogen termasuk krim tropikal terbukti memiliki efek positif meskipun karena potensi masalah kesehatan lainnya, setiap penggunaan estrogen temasuk dengan konsumsi kedelai harus dibicarakan lebih rinci dengan dokter Anda," tegas Dr Boskey.
9. Banyak olahraga bisa tingkatkan gairah Anda
Dr Ricciotti mengingatkan pasiennya bahwa salah satu cara terbaik untuk meningkatkan libido yaitu dengan pola hidup sehat termasuk banyak olahraga. Ia berpendapat bahwa dorongan seks dan fungsi organ seksual merupakan bagian dari kesehatan secara holistik.
"Jika Anda tidak sehat secara fisik atau emosional, gairah seks Anda pasti akan menurun. Mendapat energi dari diet sehat dan olahraga teratur disertai istirahat cukup dan mental yang sehat, menjadi kunci dorongan seks yang sehat," kata Dr Ricciotti.
10. Kehidupan seks Anda tidak akan berubah secara dramatis
"Perkiraan terhadap kehidupan seks setelah menopause akan baik atau tidak bisa melalui kehidupan seks sebelum menopause," kata Dr Boskey. Menurutnya, wanita yang bahagia dengan kehidupan seks premenopausenya, lebih mungkin mempertahankan kepuasan hubungan seksnya setelah mereka menopause.
1. Vagina Berubah
Setelah menopause, vagina memang akan mengalami beberapa perubahan karena hilangnya estrogen. Namun, kebanyakan perubahan itu tidak bisa terdeteksi oleh mata. Dengan kata lain tidak ada perubahan seperti mengerut dan membuat vagina terlihat seperti terpangkas.
"Banyak wanita tidak mengalami perubahan seperti itu sama sekali," kata Hope Ricciotti, MD, ginekolog yang mengajar di Harvard Medical School dan ahli kesehatan di Bewell.com. Aliran darah ke vagina pun berkurang setelah menopause, oleh karena itu seks adalah cara terbaik agar Anda tetap sehat. Menurut Ricciotti, tetap melakukan hubungan seks akan merangsang aliran darah ke vagina dan menjaga tubuh agar tetap sehat.
2. Cairan Lubrikasi Berkurang
Salah satu realitas seks setelah menopause adalah kekeringan vagina. Hal ini hampir terjadi pada semua wanita. "Untuk kehidupan seks yang sehat dan nyaman setelah menopause, lubrikasi atau pelumas adalah kuncinya," kata Sari Locker, seorang pakar seks dan penulis buku The Complete Idiot's Guide to Amazing Sex.
Jika Anda belum pernah menggunakan pelumas sebelumnya, jangan malu untuk mulai memakainya. Menurut Locker, terlalu banyak wanita yang merasa diintimidasi saat menggunakan pelumas karena mereka berpikir harus memakai metode yang kuno.
"Faktanya di kehidupan modern seperti sekarang pelumas yang sensual dan berbasis air benar-benar bisa meningkatkan seks selain membuatnya lebih nyaman. Misalnya Play More Lubricant bisa membuat wanita merasa memiliki cairan lubrikasi yang alami, licin, dan lembut," papar Locker.
3. Cara pandang terhadap diri Anda berubah
"Banyak perubahan yang terjadi selama menopause tidak hanya bersifat fisik, tapi juga mental," kata Elizabeth Boskey, PhD, MPH, CHES, ahli kesehatan seksual untuk About.com. Menurut Dr Boskey, menopause bisa mengubah cara pandang wanita tentang tubuh dan kehidupan seksual mereka serta harga dirinya. Untuk mengatasi itu, cobalah hal-hal kecil seperti bermain musik seksi untuk meningkatkan kepercayaan diri Anda.
4. Masih berisiko terkena Penyakit Menular Seksual (PMS)
"Banyak wanita menopause tidak sadar bahwa mereka masih berisiko terkena HIV atau penyakit menular seksual lainnya sehingga mereka tidak sibuk menggunakan kondom karena tidak khawatir akan risiko hamil. Tapi itu justru menyebabkan meningkatnya insiden HIV pada kelompok usia di atas 50 tahun," jelas Dr Boskey.
5. Harus berusaha sedikit lebih keras untuk mencapai orgasme
"Anda bisa saja orgasme hingga 30 kali dalam satu malam, tapi kenyataannya selama atau setelah menopause Anda mungkin harus bekerja sedikit lebih keras untuk mencapai satu atau dua orgasme," kata Dorree Lynn, PhD, seorang psikolog dan pendidik seks yang bekerja dengan AARP di Washington, DC. Ia juga menulis buku panduan seks untuk dewasa yang di dalamnya Lynn mengungkapkan kebenaran, kebohongan, dan apa yang harus dicoba agar mendapat hubungan seks lebih baik setelah usia 50 tahun.
"Jangan biarkan hal itu membuat performa Anda turun. Ingatlah bahwa Anda tidak bisa bersaing dengan memori saat muda. Usia 50 bukanlah 20 tahun. Tetap cintai setiap aspek diri Anda dan dengan usia 50 tahun pengalaman Anda akan semakin banyak," tutur Dr Lynn.
6. Gairah seks bisa naik atau turun
Menurut Dr Lynn, menopause bisa memberi efek berbeda bagi setiap orang. Saat satu wanita gairah seksnya menurun, wanita lain justru dengan pola pikir yang benar, gairah seksnya meningkat.
"Untuk beberapa wanita ada lonjakan adrenalin yang bisa mendorong Anda untuk mencoba hal baru dan mengubah pola pikir. Selanjutnya Anda akan melewati hidup di usia 50, 60, dan seterusnya dengan pola pikir petualang," kata Dr Lynn.
7. Kebutuhan untuk hubungan yang lebih intim bisa meningkat
"Setelah menopause, wanita masih ingin berhubungan intim, tapi mereka ingin yang jauh lebih intim lagi," kata Dr Lynn. Menurutnya, untuk mendapat keintiman yang lebih, foreplay harus dimulai saat pagi hari dengan ciuman, tepukan lembut di bokong, menyentuh tangan, atau membisikkan sesuatu yang menyenangkan saat hari beranjak siang.
"Ini semua bisa memperbesar keinginan berhubungan intim dan mendorong gairah seks. Kedua pasangan bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencurahkan perhatian dan menikmati pengalaman seksual mereka sepenuhnya," kata Dr Lynn.
8. Dinding vagina mungkin menjadi lebih tipis
"Salah satu masalah kehidupan seks terbesar setelah menopause yaitu menurunnya kadar estrogen yang bisa menyebabkan penipisan dinding vagina," kata Dr Boskey.
Menipisnya dinding vagina ditambah berkurangnya cairan lubrikasi bisa jadi hal yang menyakitkan. Ia menyarankan para wanita agar berkonsultasi dengan dokter supaya mendapat terapi atau krim estrogen.
"Terapi estrogen termasuk krim tropikal terbukti memiliki efek positif meskipun karena potensi masalah kesehatan lainnya, setiap penggunaan estrogen temasuk dengan konsumsi kedelai harus dibicarakan lebih rinci dengan dokter Anda," tegas Dr Boskey.
9. Banyak olahraga bisa tingkatkan gairah Anda
Dr Ricciotti mengingatkan pasiennya bahwa salah satu cara terbaik untuk meningkatkan libido yaitu dengan pola hidup sehat termasuk banyak olahraga. Ia berpendapat bahwa dorongan seks dan fungsi organ seksual merupakan bagian dari kesehatan secara holistik.
"Jika Anda tidak sehat secara fisik atau emosional, gairah seks Anda pasti akan menurun. Mendapat energi dari diet sehat dan olahraga teratur disertai istirahat cukup dan mental yang sehat, menjadi kunci dorongan seks yang sehat," kata Dr Ricciotti.
10. Kehidupan seks Anda tidak akan berubah secara dramatis
"Perkiraan terhadap kehidupan seks setelah menopause akan baik atau tidak bisa melalui kehidupan seks sebelum menopause," kata Dr Boskey. Menurutnya, wanita yang bahagia dengan kehidupan seks premenopausenya, lebih mungkin mempertahankan kepuasan hubungan seksnya setelah mereka menopause.
0 comments:
Post a Comment